Sheity Daily

  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Downloads
    • Dvd
    • Games
    • Software
      • Office
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Uncategorized

Jumat, 16 Oktober 2015

Kenalkan Kebaya Khas Bali di Jatim Fair

 Boulevard     02.12     berita, pameran, probolinggo, produk, surabaya     No comments   

SURABAYA – Pameran multiproduk, Jatim Fair 2015, tidak hanya memperkenalkan produk produk asal Jatim. Kali ini pameran yang digelar setiap tahun sebagai salah satu ikon Jatim itu juga menampilkan kebaya khas Bali yang disebut krawang gayung.

Produk yang selama ini digunakan masyarakat Bali untuk bersembahyang di pura tersebut bukan buatan Pulau Dewata, tapi berasal dari Probolinggo. Kebaya itu terbuat dari kain polos tanpa motif yang dikembangkan Lily Supriatin sebagai kebaya krawang gayung motif bordir.



Bermula pada 2005, Lily melihat banyak tetangganya yang dapat membuat bordir, namun tidak tertampung dan minim kreativitas. ”Dari situ, saya berpikiran untuk membuat kebaya dan saya pasarkan di Bali,” ujarnya kemarin (15/10).

Usaha bordir Lily pun berkembang. Dari awalnya hanya memiliki enam karyawan, kini dia mempekerjakan sekitar 400 pegawai yang tersebar di hampir seluruh kecamatan di Probolinggo. Uniknya, produk Lily lebih dikenal masyarakat Bali daripada masyarakat Jatim.

Dengan mengikuti Jatim Fair, dia berharap, masyarakat Jatim bisa lebih mengenal kebaya tradisional bordir. ”Agar orang Jatim juga tahu bahwa di daerahnya terdapat kebaya yang di gemari masyarakat Bali, bahkan mancanegara,” tuturnya.

Perbedaan kebaya buatannya dari kebaya bordir tradisional lainnya adalah adanya krawang. Krawang adalah lubang di antara bordir yang membutuhkan teknik khusus. Tidak semua perajin bordir dapat melakukannya karena dibutuhkan teknik turun temurun. Di Jatim, itu hanya ada di Probolinggo, Situbondo, dan Banyuwangi. (dia/c1/rif)
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Kamis, 15 Oktober 2015

Struktur Perekonomian Surabaya Relatif Stabil

 Boulevard     02.40     berita, indeks, pertumbuhan, stabil, surabaya     No comments   

SURABAYA–Kondisi pere konomian Surabaya saat ini dinilasi masih relatif stabil meski pada Agustus lalu aktivitas konsumsi masyarakat cenderung menurun. Kendati begitu bulan ini diprediksi sudah mulai mengarah pada pertumbuhan positif. Salah satu indikatornya pada September 2015 lalu penjualan riil eceran menunjukkan tren peningkatan.

“Peningkatan ini diyakini masih didorong oleh hampir seluruh kelompok barang. Kecuali kelompok suku cadang yang tercatat stabil,” ujar Direktur Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, kemarin (14/10).



Khusus pada September lalu, kelompok komoditas makanan, minuman dan tembakau mengalami peningkatan. Hal itu tercermin dari perubahan indeks riil penjualan eceran yang naik 1,98 persen dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan itu didorong permintaan sub kelompok makanan jadi. Sedangkan kenaikanin deks perkiraan penjualan eceran sebesar 2,65 persen secara month to month.

“Dari hasil survei konsumen, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan September mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari 126,9 persen menjadi 99,6 persen, yang mengindikasikan masyarakat cenderung berkeyakinan mengalami penurunan optimisme,” tegasnya.

Selama ini memang terjadi penurunan optimisme keyakinan konsumen yang disebabkan turunnya indek kondisi ekonomi atai IKE dan Indek Ekspektasi Konsumen (IEK). Berdasarkan survei penjualan eceran (SPE), beberapa kelompok komoditas juga mengalami penurunan.

“Yaitu kelompok suku cadang dan aksesoris, perlengkapan rumah tangga lainnya. Barang budaya dan rekreasi, dan kelompok komoditas barang lainnya,” terangnya.

Untuk kelompok komoditas barang budaya dan rekreasi berdasarkan cacatan Bank Indonesia Provinsi Jatim mengalami penurunan paling besar. Hal itu terlihat dari perubahan indeks riil penjualan eceran sebesar 8,02 persen secara month to month (mtm).

Sedangkan penurunan penjualan terjadi pada semua sub kelompok barang sebagai dampak menurunnya permintaan pasca tahun ajaran baru. Sementara untuk kelompok bahan bakar dan pelumas sejauh ini masih relatif stabil. “Momentum mudik lebaran tahun ini juga tidak berdampak pada permintaan terhadap bahan bakar secara signifikan,” pungkasnya. (rud/rif)
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Selasa, 13 Oktober 2015

Tampilkan Pasuruan sebagai Kota Pesona

 Boulevard     02.30     berita, industri, pasuruan, potensi, surabaya     No comments   

Angkat Masjid Cheng Ho sebagai Ikon Lokal

SURABAYA – Sebagai City of Charm (Kota Pesona) yang diangkat di Jatim Fair, Pasuruan memamerkan semua potensi yang mereka punya. Khususnya potensi di bidang industri yang menggeliat di kota tersebut.

Pasuruan diangkat sebagai kota utama dalam Jatim Fair kali ini karena mampu meraih investasi cukup tinggi jika dibandingkan dengan kota lainnya. “Pasuruan ini luar biasa. Kini dia merupakan kota penyedia industri, selain Gresik, Tuban, serta derah barat lainnya,” ujar Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jatim I Made Sukartha kemarin (12/10).




Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf menerangkan, berdasar data terakhir, terdapat 1.600 industri yang berdiri di Kota Pasuruan. Pada 2014, investasi APBD naik Rp 13,4 triliun dari target Rp 3,5 triliun. “Itulah yang membuat saya semakin ingin memberikan fasilitas untuk para investor,” katanya.

Selain di bidang industri, Pasuruan mulai meningkatkan komoditas pangan, seperti paprika, apel, durian, gandum, dan kopi. Irsyad telah menyiapkan sejumlah wilayah untuk khusus meningkatkan komoditas tersebut, seperti daerah Tutur dan Nongko Jajar.

Pada Jatim Fair kali ini, Pasuruan mendesain boothnya dengan menarik. Semua bernuansa merah layaknya desain ala Tionghoa. Rupanya, Pasuruan ingin mengangkat Masjid Cheng Ho sebagai ikon lokal Kota Pasuruan. “Di kota lain juga ada masjid Cheng Ho, tapi saya ingin Masjid Cheng Ho menjadi ikon Kota Pasuruan. Karena itu, tampilan booth kami serba merah agar orang tahu. Jika ingat Masjid Cheng Ho, ingat Kota Pasuruan,” tutur Irsyad. (dia/c1/hen)

Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Jumat, 09 Oktober 2015

BTN Optimistis ORI 1 2 Makin Diminati

 Boulevard     01.21     berita, ekonomi, nasabah, produk, surabaya     No comments   

SURABAYA–Perlambatan ekonomi saat ini membawa dampak pada perilaku investasi. Itu juga dialami sejumlah nasabah bank yang membutuhkan investasi aman dengan hasil yang tidak kalah oleh produk perbankan lainnya.

Salah satu pilihan investasi yang kini lagi dilirik adalah obligasi Republik Indonesia (ORI). Pemerintah melalui Kementerian Keuangan RI telah mengeluarkan ORI 12 yang diluncurkan pada September lalu.


Kalangan perbankan yang ditunjuk pemerintah kini juga gencar menyosialisasikan dan menawarkan produk ORI 12 kepada para nasabah prioritas. Hal tersebut juga dilakukan PT Bank Tabungan Negara (BTN) yang tahun ini mendapat kuota menjual ORI 12 sekitar Rp 1,4 triliun secara nasional.

“Ini (ORI) adalah investasi yang sangat baik dengan imbal hasil yang terbaik bagi para individu investor ritel untuk berinvestasi,” ujar Kepala Divisi Senior Manager Wealth Management Division PT BTN Tbk Harman Soesanto di sela acara sosialisasi ORI kepada nasabah prioritas BTN di Hotel Mercure, Surabaya, Rabu malam lalu (7/10).

Selama ini instrumen ORI diakui tergolong aman karena tidak hanya dijamin oleh pemerintah, tapi juga oleh undang-undang. Karena itu, tidak salah jika instrumen investasi tersebut diminati banyak nasabah.

“Jika pada 2014 mendapatkan kuota Rp 500 miliar, tahun ini kami mendapatkan kuota lebih dari Rp 1 triliun untuk kali pertama. Sebab, respons nasabah terhadap ORI cukup bagus. Setiap tahun meningkat,” paparnya.

Di antara kuota penjualan ORI 12 sekitar Rp 1,439 triliun, hingga 7 Oktober 2015, tercapai Rp 1,138 triliun.

Penjualan ORI 12 di BTN Cabang Pemuda, Surabaya, menjadi penyumbang terbesar secara nasional, disusul kantor cabang BTN Jakarta. Capaian penjualan di Surabaya saat ini hampir mencapai 400 persen dari target yang ditentukan. (rud/c1/rif)
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Senin, 05 Oktober 2015

Bank Muamalat Targetkan FBI Capai Rp 70 M

 Boulevard     02.25     bank muamalat, berita, FBI, realisasi, surabaya     No comments   

SURABAYA – Bank Muamalat wilayah Jawa Timur (Jatim), Bali, dan Nusa Tenggara (Nusra) menargetkan, fee based income (FBI) sampai akhir 2015 mencapai Rp 70 miliar. Jumlah itu lebih tinggi daripada tahun lalu yang terealisasi sekitar Rp 60 miliar.

“Kami optimistis bahwa target FBI tahun ini bisa terealisasi karena pada periode Januari–September sudah tercapai Rp 56 miliar,” ujar Area Manager Bank Muamalat Jatim, Bali, dan Nusra Rustien Hartati kepada Radar Surabaya akhir pekan lalu.
Realisasi FBI banyak disumbangkan dari kegiatan ekspor impor yang pembiayaannya melalui Bank Mualamat. Kontribusi FBI dari aktivitas pembiayaan ekspor impor mencapai 60 persennya.


Kontribusi FBI lainnya berasal dari trade finance, fee  ATM, hingga penjualan unit link produk asuransi. Untuk mencapai target realisasi FBI yang tinggal tiga bulan ke depan, pihaknya akan mengoptimalkan sumber daya yang ada.

Termasuk mengoptimalkan penjualan produk baru unit link asuransi yang baru bulan ini dipasarkan pascakerja sama dengan Manulife Indonesia. Di wilayah Jatim, Bali, dan Nusra ditargetkan bisa mendapatkan minimal 2.500 nasabah baru sampi akhir tahun nanti.

“Sudah ada sekitar 560 ribu nasabah Bank Muamalat di wilayah Jatim, Bali, dan Nusra. Jika kita ambil 5 persennya saja, sudah 2.500 nasabah. Jadi, kami optimistis bahwa potensi ini bisa tergarap dan bisa menyumbang FBI sekitar 20–30 persen,” paparnya.

Kendati secara umum kondisi perekonomian masih melambat, pihaknya optimistis bahwa target FBI bisa terpenuhi. Keyakinan itu tidak lepas dari kepercayaan nasabah pada Bank Muamalat. “Kami hadir sebagai bank syariah pertama di Indonesia dan sudah melayani nasabah lebih dulu. Jadi, kami yakin, dengan kepercayaan dari nasabah, kondisi perekonomian saat ini tidak begitu berpengaruh pada target capaian FBI,” tuturnya. (rud/c1/rif)

Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Popular Posts

  • Selam Bertekad Juara Umum
    SURABAYA –Menyambut PON XIX/2016 Jabar dan kesiapan atlet selam Jatim, Pengprov POSSI Jatim menggelar Rapat kerja daerah (Rakerda) 2016. Rap...
  • Struktur Perekonomian Surabaya Relatif Stabil
    SURABAYA –Kondisi pere konomian Surabaya saat ini dinilasi masih relatif stabil meski pada Agustus lalu aktivitas konsumsi masyarakat cender...
  • Tim Pra-PON Daftarkan Tujuh Pemain ISL
    SURABAYA – Tim sepak bola Jatim proyeksi Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jabar, telah mendaftarkan tujuh pemain yang berkiprah di kl...
  • Kenalkan Kebaya Khas Bali di Jatim Fair
    SURABAYA – Pameran multiproduk, Jatim Fair 2015, tidak hanya memperkenalkan produk produk asal Jatim. Kali ini pameran yang digelar setiap ...
  • Komisi X: Menpora Tak Bisa Kelola Sepak Bola
    JAKARTA – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ridwan Hisjam menyatakan bahwa beragam persoalan olahraga di Indonesia, khususnya sepak bola, tak lep...
  • Evan Dimas Pasti Main di Piala Presiden
    SURABAYA –Gelandang  Evan  Dimas  Darmono  dipastikan akan membela Persebaya pada Piala Presiden 2015. Dia sudah kembali ke  Surabaya. Pers...
  • Ekspor Jatim Naik 33,42 Persen
    SURABAYA –Kinerja ekspor Jawa Timur (Jatim) pada Agustus 2015 menunjukkan tren positif dengan naik 33,42 persen. Berdasar catatan Badan Pusa...
  • Dorong Perkembangan Bisnis Industri Digital
    PERKEMBANGAN startup digital di Indonesia sekarang ini potensinya masih besar untuk terus dikembangkan. Untuk itu perlu ada dorongan bagi p...
  • BTN Optimistis ORI 1 2 Makin Diminati
    SURABAYA –Perlambatan ekonomi saat ini membawa dampak pada perilaku investasi. Itu juga dialami sejumlah nasabah bank yang membutuhkan inves...
  • festival layang-layang
    Diramaikan 22 Peserta dari Mancanegara AJANG Festival Layang-Layang 2015 yang ditunggu-tunggu masyarakat kembali diselenggarakan oleh Dinas...

Recent Posts

Categories

  • 2016
  • air
  • alat pencetak
  • aspal hybrid
  • atlet
  • bank muamalat
  • berita
  • BPS
  • digital
  • DPR
  • edukasi
  • ekonomi
  • ekspor
  • emas
  • evan dimas
  • FBI
  • festival
  • fisik
  • indeks
  • indonesia
  • industri
  • jakarta
  • jatim
  • jawa barat
  • kapitalisme
  • kerajinan
  • KTP
  • layang-layang
  • mebel
  • motor GP
  • nasabah
  • new york
  • olahraga
  • olimpiade
  • pameran
  • pasar
  • pasuruan
  • pengusaha
  • pertamina
  • pertumbuhan
  • piala presiden
  • PON
  • potensi
  • probolinggo
  • produk
  • properti
  • proyek
  • PSSI
  • realisasi
  • rokok
  • sentul
  • sepak bola
  • serena williams
  • stabil
  • sumber daya alam
  • surabaya
  • teknik
  • tenis
  • visi

Unordered List

Pages

  • Beranda

Text Widget

Blog Archive

  • ►  2016 (1)
    • ►  Februari (1)
  • ▼  2015 (22)
    • ▼  Oktober (5)
      • Kenalkan Kebaya Khas Bali di Jatim Fair
      • Struktur Perekonomian Surabaya Relatif Stabil
      • Tampilkan Pasuruan sebagai Kota Pesona
      • BTN Optimistis ORI 1 2 Makin Diminati
      • Bank Muamalat Targetkan FBI Capai Rp 70 M
    • ►  September (14)
    • ►  Agustus (3)

Sample Text

Copyright © Sheity Daily | Powered by Blogger
Design by Hardeep Asrani | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com