Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Suharto Wardoyo tidak mengelak kondisi tersebut. Menurutnya, saat ini pemkot Surabaya sedang menunggu pengadaan alat pencetak e-KTP dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.
“Kami memang tidak menganggarkan, termasuk di perubahan anggaran keuangan. Kali ini kami juga tidak memasukkan item itu. Sebab, alat itu pengadaannya langsung dari APBN yang disalurkan lebih ke pemprov,” kata Suharto kemarin (9/9).
Pria yang akrab disapa Anang ini menuturkan, Surabaya memang sudah selayaknya memiliki alat cetak tambahan. Sebab, perharinya satu alat bisa mencetak sekitar 50 e-KTP. Dengan kondisi ada alat yang rusak satu unit, maka praktis yang dimiliki pemkot untuk operasional cetak e-KTP hanya dua ditambah dengan dua unit pinjaman dari Kota Malang. Sehingga totalnya ada empat alat yang beroperasi.
Di sisi lain, Kepala Bidang Kependudukan Disnakertransduk Provinsi Jawa Timur Ahmad Zaifoer membenarkan terkait bantuan alat pencetak e-KTP tersebut. Dia mengatakan, Surabaya akan mendapatkan dua alat printer, foto, tinta, dan juga film. “Kami usahakan bulan depan, Oktober, alat sudah bisa dioperasikan di kabupaten/kota yang membutuhkan,” kata Zaifoer. (ima/hen)
0 komentar:
Posting Komentar